Salahsatu alternatif pilihan yang baik dalam mengatasi hama jangkrik pada tanaman cabe secara alami , kini hadir PHEFOC HCS sebagai solusi alami dalam mengatasi nya secara alami . PHEFOC HCS merupakan sebuah pestisida organik yang di buat dalam membantu mengatasi berbagai hama yang sering timbul pada tanaman pertanian secara alami tanpa efek Penyakitlayu fusarium merupakan jenis penyakit yang paling umum terjadi pada tanaman cabe dan tomat. Namun, penyakit ini juga tidak terbatas pada tanaman cabe saja, sebab tanaman hortikultura yang lain juga bisa terserang. Tanaman tomat, cabe, merupakan tanaman yang paling sering terserang layu fusarium. Layu fusarium disebabkan oleh Fusarium sp. Serangannya biasanya pada organ batang [] Berikutadalah cara mengatasi layu fusarium : Segera cabut tanaman yang terlihat menunjukkan gejala layu fusarium dan bakar. Anda juga bisa membuang sebagian tanah dibekas akar tanaman tersebut dan menyemprotkan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil atau tembaga hidroksida. Carapenggunaannya adalah dengan mencampurkannya dengan pupuk kandang sebagai pupuk dasar atau bisa juga dengan dikocorkan pada setiap lubang tanaman. Mencabut tanaman bergejala Jika sudah terlihat adanya tanda-tanda tanaman layu karena layu fusarium, maka sebaiknya tanaman tersebut segera dicabut dan kemudian dibakar. Nah itulah beberapa penyebab yang dapat memunculkan bercak hitam pada tanaman. Yuk, mulai kenali dengan baik kebutuhan tanaman agar Mama tidak keliru dalam merawatnya. Semoga informasi ini membantu dan menjadi pengetahuan baru ya, Ma. Baca juga: Perhatikan Ma, Ini Penyebab Tanaman Indoor Layu Bahkan Mati; 5 Cara Menghilangkan Kutu Putih pada InilahCara Jitu Mengatasi Petek Pada Buah Cabai Yang Efektif dan Tepat Sasaran. - August 06, 2017. Akhir - akhir ini petani cabai baik cabai rawit , cabai kriting ,Pengepi sayur bahkan cabai japlak yang ukurannya kecil diserang petek. Cabai yang sudah terserang petek akan membusuk dalam hitungan hari. Sedangkan cabai yang sudah terserang petek . Layu bakteri pada cabai/ Mengatasi Penyakit LAYU BAKTERI pada Cabai Hama & Penyakit Tanaman – Tanaman cabai adalah tanaman budidaya yang populer dan banyak dibudidayakan diseluruh wilayah di Indonesia. Cabai juga merupakan komoditi pertanian yang harganya paling tidak stabil dibanding jenis komoditi lainnya. Harga cabai bisa melambung tinggi hingga ratusan ribu rupiah perkilonya, namun juga bisa anjlok hingga tiga ribu rupiah perkilonya. Naik turunnya harga cabai dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah jumlah stok. Jika stok banyak otomatis harga cabai turun, jika stok sedikit harga pasti naik. Stok cabai nasional dipengaruhi oleh faktor produksi, jika produksi tinggi harga pasti turun dan sebaliknya. Salah satu penyebab menurunnya produksi cabai dipengaruhi oleh serangan penyakit, seperti penyakit layu bakteri. Penyebab Penyakit LAYU BAKTERI pada Tanaman Cabai Penyakit layu bakteri adalah salah satu penyakit utama pada tanaman cabai, baik cabai keriting, cabai rawit, paprika maupun cabai besar/cabai sayur. Penyakit layu ini disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum dulu dikenal dengan nama Pseudomonas solanacearum. Bakteri ini adalah bakteri tular tanah yang dapat bertahan hidup dalam waktu yang lama pada tanah dan sisa-sisa tanaman. Layu bakteri pada cabai/ Ralstonia solanacearum berkembang baik pada suhu 30-35 C dengan kelembaban tinggi dan menyebar melalui tanah. Patogen ini menyerang dan menginfeksi area perakaran, pangkal batang, tunas, daun dan batang tanaman cabe pada semua fase pertumbuhan, mulai dari pembibitan hingga tanaman dewasa. Bakteri Ralstonia solanacearum menginfeksi akar dan menyebabkan akar tanaman membusuk. Pada kondisi tanah yang terlalu basah dan lembab, bakteri ini mudah dan cepat berkembang biak. Gejala Penyakit LAYU BAKTERI pada Cabai Gejala awal serangan penyakit layu bakteri ditandai dengan adanya bagian tanaman yang tiba-tiba layu. Pada awalnya serangan bakteri ini tidak menyebabkan tanaman cabai layu secara keseluruhan, melainkan hanya beberapa bagian tanaman saja baik itu pucuk daun, tunas atau daun tua. Kemudian tanaman cabe akan layu secara keseluruhan dan akhirnya mati. Layu bakteri terjadi relatif lebih cepat, hanya butuh waktu sekitar 3 hari sampai tanaman cabai kering dan mati. Berbeda dengan layu fusarium, tanaman yang terinfeksi Ralstonia solanacearum tetap layu pada malam hari maupun siang hari. Jika bagian tanaman yang terserang dibelah, akan tampak pembuluh berwarna kecoklatan. Pada stadium lanjut, jika batang terinfeksi dipotong terdapat lendir berwarna putih susu. Gejala yang terjadi pada akar tanaman cabai yaitu akar membusuk, berwarna kecoklatan dan berbau. Serangan bakteri ini sering terjadi pada musim hujan dengan kondisi tanah yang lembab dan penuh genangan air. 7 Cara Pengendalian Penyakit LAYU BAKTERI Pada Tanaman Cabe Pengendalian penyakit layu bakteri pada tanaman cabai dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini, baik secara teknis maupun kimiawi ; a. Pengolahan lahan yang baik, b. Sanitasi yang baik membersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya c. Penggunaan benih yang tahan terhadap bakteri Ralstonia solanacearum, d. Pergiliran tanaman, e. Menggunakan mulsa plastik terutama pada musim hujan, f. Memusnahkan tanaman cabe yang terinfeksi, g. Pengocoran dan penyemprotan bakterisida misalnya Agrept, Starnet, Bactocyn atau fungisida berbahan aktif tembaga. Demikian tentang ā€œCara Pengendalian LAYU BAKTERI pada Tanaman Cabeā€ Semoga bermanfaat… Salam mitalom !!!

cara mengatasi layu bakteri pada tanaman cabe